Minggu, 10 Juni 2012

Amazing Day

Hari ini minggu 10 Juni 2012 sungguh hari yang mengagumkan bagiku... Awalnya sangat-sangat membosankan, menyebalkan, menyakitkan. Tapi dibalik itu semua ada pelajaran berharga yang bisa ku petik. Menyebalkan karena apa karana aku harus menunggu 2,5 jam.... Bayangkan 2,5 jam itu bukan waktu sebentar apalagi ini menunggu orang. Bagiku itu menyebalkan sekali. Apa mereka yang kutunggu berfikir kami yang menunggu 2,5 jam tidak punya kegiatan lain?? Entahlah mereka berfikir bagaimana tapi aku sudah terlajur emosi harus menunggu lama sekali. Aku berfikir orang yang membuat orang lain menunggu adalah orang yang TIDAK BERFIKIR masa depan. Kenapa aku berkata seperti itu??? Entahlah. Mungkin dari aku kecil aku selalu diajarkan MENEPATI JANJI dan MENGHARGAI WAKTU apa lagi untuk waktu orang. Saat itu aku tidak bisa berfikir apa-apa kecuali marah. marah sekali malah. Kemudian aku lampiaskan kemarahanku kepada eman-teman yang sama sekali tidak bersalah. Aku menceritakan masalah yang aku hadapi saat itu kepada 2 orang berbeda. Dan apa yang kutulis pada mereka semuanya adalah omelanku kepada orang-orang yang membuatku menunggu 2,5 jam. Aku bahkan membuat mereka bingung karena semua omelanku malah tertuju pada orang-orang tak bersalah.

Hahaha
Hari itu aku benar-benar kacau. Aku bahkan tidak bisa membedakan temanku dengan orang yang membuatku 2,5 jam. Semua ku marahi. Tapi untungnya 2 rang yang ku marahi di sms tidak ada yang memarahiku balik. satu orang di antaranya malahan bilang dia senyum-senyum sendiri baca smsku. Saat ku tanya kenapa? Dia bilang dia belum pernah melihatku semarah itu jadi dia membayangkan bagaimana wajahku ketika marah-marah. Aku hanya bisa tertawa membaca sms dari orang yang satu ini. Aku berfikir aneh juga aku punya teman yang malah tertawa saat kumarahi. Anak satu ini benar-benar langka. Dan yang membuat aku senang punya teman sepertinya adalah dia mau memberiku nasehat-nasehat yang menentramkan jiwa. Dia tidak membelaku atas perbuatanku berkata marah kepada orang yang membuatku menunggu 2,5 jam itu tapi dia malahan membuatku tercengang dengan kata-katanya. Intinya seperti ini "JIKA KAMU BERFIKIR MENUNGGU MENYAKITKAN MAKA JANGAN MEMBUAT ORANG LAIN MENUNGGUMU". Awalnya aku tidak terlalu suka dengan kata-kata ini. Aku bahkan sempat berfikir temanku ini menghianatiku. Aku yang menderita akibat menunggu dan sempat berfikir ingin membalas meraka malahan di nasehati agar jangan membuat mereka menungggumu seperti ini. Aku benar-benar tidak setuju dengan nasehat ini pada awalnya.

Pagi yang cerah berganti menjadi siang yang panas. Siang itu aku pulang masih dengan emosiku yang belum terkedali. Bahkan aku membeli 2 buah es untuk mendinginkan otaku dan juga mengendarai motor dengan kecepatan 80 km/jam untuk membuat hatiku tenang. Tapi itu semua tidak berhasil aku masih merasa sebal sekali. Kemudian aku berkomunikasi lagi dengan temanku yang memberi nasehat seperti itu melalui sms. Waktu menjelang ashar aku habiskan dengan bertukar pikiran dengan temanku itu. Hingga tibalah waktu ashar. Aku bergegas sholat berharap diberi ketenangan. Entah Tuhan mendengar doaku atau apa sewaktu aku berdiri akan rukuh pertama aku merasa hatiku yang tadinya dipenuhi emosi tiba-tiba hilang berganti dengan rasa lega luar bisas. Aku juga heran bisa seperti itu. Setelah salam tiba-tiba aku memikirkan nasehat temanku itu lagi, dan aku langsung paham apa maksud temanku itu. Segera aku meng-sms dia lagi, bertukar pikiran, ngobrol sana-sini tentang masalah itu. Dan aku kemudian berfikir " jadi sedari tadi aku MEMELIHARA KEBENCIAN dan aku sadar hal itu bisa membuat sebuah persahabatan HANCUR. Aku sekarang mer=nerti apa yang terkandung dalam nasehat temaku itu lebih mendalam. Akhirnya aku menyimpulkan AKU TIDAK INGIN MENYIMPAN KEBENCIAN DAN RASA DENDAM AKU INGIN MENYIMPAN SEBUAH PERSAHABATAN YANG ABADI.

Sungguh kejadian-kejadian yang sangat membuat ku tersadar bahwa aku belum bisa menahan emosi ku. Kejadian-kejadian itu membuatku tersadar bahwa PERSAHABATAN lebih penting daripada EMOSI pribadi.

Terima kasih untuk temanku yang sudah memberiku nasehat itu. Jika tidak ada kau mungkin aku masih menyimpan benci dihatiku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar